Ringkasancerita pada produksi video presentasi a. ide b. naskah c. sinopsis d. storyboard e. plot. kalian yang mendapat masalah pertanyaan Ringkasan Cerita Pada Produksi Video Presentasi Disebut, baiknya adik-adik mencatat ataupun bisa simpan artikel yang tersedia, supaya nanti jika ada pertanyaan tentang yang serupa, kamu mampu mengerjakan dengan tepat dan tentu saja akan dapat 1 Menarik perhatian audiens. Cara melakukan pembukaan presentasi dengan baik dan tepat yang dapat Sedulur coba adalah dengan menarik perhatian audiens. Salah satu unsur paling penting dalam kegiatan memaparkan data, fakta, informasi, serta pesan tersebut adalah keterlibatan audiens dalam tiap-tiap segmen presentasi. A 34. ringkasan cerita pada produksi video presentasi ide b. b naskah c. c.sinopsis d. d. storyboard e. e plot 35. berikut ini adalah tips menangkap gambar dengan menggunakan handphone, kecuali a. lebih dekat dengan objek b. hati-hati dengan cahaya c. keseimbangan d. hindari penggunaan digital zoom e. menggunakan earphone Ringkasancerita pada produksi video presentasi disebut - 39924908 fakesejedewe85 fakesejedewe85 29.03.2021 TI Sekolah Menengah Atas terjawab Ringkasan cerita pada produksi video presentasi disebut 1 Lihat jawaban Iklan Sebagai sarana untuk mengkomunikasikan cerita dalam pembelajaran atau menyajikan suatu produk yang telah dihasilkand contohsoal simulasi visual. 1.Langkah pertama dalam membuat video adalah a.Pembuatan naskah. b.Pentuan actor dan actress. c.Pembuatan storyboard. d.Pembuatan setting tempat pengambilan gambar. e.Penentuan ide. 2. Video presentasi sebuah produk harus menggunakan produk dalam bentuk.. Ringkasancerita pada produksi video presentasi . A. ide B. naskah C. plot D. storyboard E. sinopsis K Pembuatan video presentasi produk memiliki kelemahan utama, yaitu . A. waktu pengerjaan lebih lama B. perlu pengetahuan teknis yang rumit C. memerlukan orang yg profesional D. biaya yang besar E. sempitnya ruang gerak urutancerita behind the scene sebuah video. urutan cerita berupa gambar dalam bentuk thumbnail. testimoni penonton dari sebuah video. cerita masing masing kru pembuat video selama pembuatan video. Question 8. 45 seconds. Q. Hasil pembuatan video harus mengutamakan kepuasan answer choices. Ringkasancerita pada produksi video presentasi a. ide b. naskah c. sinopsis d. storyboard e. plot. Jawaban: Sinopsis adalah ringkasan padat dan jelas dari sebuah naskah buku, film, dan jenis karya lainnya tanpa menghilangkan unsur penting dalam naskah tersebut. Jadi, Ringkasan cerita pada produksi video presentasi Sinopsis. fDgpov. Pra-produksi adalah sebuah tahapan persiapan yang dilakukan pada saat melakukan sebuah kegiatan SinopsisSinopsis merupakan alur cerita yang dijelaskan secara singkat. Dalam pembahasan ini, sinopsis mengarah pada alur cerita film atau animasi yang dijelaskan dalam tulisan singkat sehingga penonton mampu memahami isi cerita yang disampaikan dalam film. Dalam fungsi lain, sinopsis juga dapat digunakan sebagai ringkasan cerita untuk mengarahkan penulis naskah. Sinopsis yang baik mampu menjelaskan cerita secara utuh. Dalam pembuatan sinopsis, keindahan gaya bahasa, penjelasan secara rinci kejadian dalam alur cerita disusun dengan menggunakan bahasa yang lugas sehingga tidak menimbulkan bias makna. Biasanya sinopsis hanya dibuat satu hingga dua halaman membuat sinopsi yang menarik perlu adanya dramaturgi. Dramaturgi adalah alur emosi dalam sebuah cerita. Ada yang mengistilahkan dengan naik-turunnya plot, atau naik-turunnya alur cerita, atau naik turunnya sensasi dramatik dalam sebuah Naskah Naskah adalah suatu teks yang berisi gambaran yang akan terlihat di layar. Naskah dibuat agar seluruh pedukung dalam pembuatan video paham secara rinci dari presentasi yang akan disampaikan. Penulisan naskah dapat disederhanakan sesuai keperluan, sepanjang dimengerti oleh pendukung yang akan memproduksi dalam pembuatan video. Sebelum menulis naskah, seseorang harus memahami terlebih dahulu karakteristik media audio Media Audio Visual adalah sebagai berikut Media Audio Visual lebih mengutamakan visual dari pada suara, meskipun tidak bisalepas dengan suara yang berperan melengkapi informasi atau pesan yang disampaikan dapat berupa gambar/visual fakta, kejadian nyata, ataupun sebuah fiksi/gagasan Media Televisi, program audio visual dalam setiap kali siar atau tayang dapat ditonton oleh berjuta– juta orang dalam waktu yang Audio Visual dianggap sebagai media komunikasi dan informasi yang paling efektif dibanding dengan media komunikasi dan informasi yang yang dikemas dalam format VCD atau DVD dapat ditonton berulang-ulang dan mudah program audio visual cukup tinggi. Sebelum diedarkan atau disiarkan harus benar-benar tidak ada kesalahan informasi. Jika terjadi kesalahan dan terlanjur disebarkan atau disiarkan akan sulit untuk program audio visual memerlukan waktu yang relatif Naskah Noncerita, Berita Dokumenter; Feature; Reality Program, Cerita Cerita/Drama; Hiburan; Musik; Lawak; Kuis, Iklan Layanan dalam mata pelajaran Simulasi Digital bersumber dari IDÉ/GAGASAN/REKAAN, kecuali format contoh naskah berikut!Seperti contoh naskah di atas, pembuatan naskah mempunyai kaidah dasar dalam penulisannya, yaitu seperti pada naskah Naskah ditulis dengan menggunakan huruf courier new ukuran A4 8,5” X 11”.Batas atas dan batas bawah antara 0,5 “ sampai 1”.Margin kiri 1,2” sampai 1,6”.Margin kanan 0,5” sampai 1”Spasi halaman dicetak di kanan atas format penulisan seperti di atas, rata-rata 1 halaman akan menjadi 1 menit Scene HeadingScene heading akan menerangkan kepada pembaca naskah di mana scene yang bersangkutan bertempat. Penulisan scene heading selalu diawali dengan nomer scene, lalu INT Interior, yang berarti di dalam ruangan atau EXT Exterior, berarti di luar ruangan. Baru kemudian diikuti dengan tempat. Misalnya RUMAH DANIEL, KAMAR SOFIA, MOBIL, LAPANGAN SEPAKBOLA, DLL. Dan selanjutnya diakhiri dengan waktu scene tersebut. Misalnya PAGI, SIANG, SORE, MALAM, penulisan Scene HeadingINT. RUMAH DANIEL. RUANG TENGAH – SIANGEXT. LAPANGAN SEPAKBOLA – SOREINT. JALAN RAYA. MOBIL DANIEL – SOREINT. KAFE – MALAMHal yang harus diperhatikan pada naskah presentasi video produk benda jadi atau cara presentasi, logis. Dimulai dari masalah bila perlu didramatisasi seperlunya, ditunjukkan solusi berupa gagasan yang akan urutan sequence naratif, atau urutan deskriptif, atau urutan penjelasan explanatory. Sebaiknya lebih banyak menggunakan urutan terjaga kontinuitasnya. Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat. Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan, atau praktisi, atau khalayak ramai. Pada tahap simpulan ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas, back sound yang sesuai. Lebih mengutamakan tampilan produk benda jadi, atau cara bekerja bagian produk pada bagian-bagian yang tidak tampak secara langsung melalui rekaman video, diungkapkan dengan sketsa atau bekerja produk didemonstrasikan langsung. Bila perlu menggunakan direct sound atau dengan istilah lain sound on Breakdown NaskahBerdasar naskah yang sudah ada perlu dilakukan kajian yang meliputi beberapa aspeka. Jumlah dan sifat karakter*b. Jumlah dan jenis lingkungan setting/environment c. Jumlah dan jenis properti, wardrobe, dan objek produkd. Peralatan yang diperlukan*Pada produksi animasi 3D diperlukan sketsa berbagai sudut pandang setiap objek/karakter 3D sebagai dasar melakukan pemodelan, termasuk perbandingan ciri fisik objek. c. StoryboardStoryboard adalah sketsa gambar berbentuk thumbnail yang disusun berurutan sesuai dengan rangkaian jalan cerita. Melalui storyboard, seluruh pendukung produksi dapat melihat alur cerita dalam bentuk membuat storyboard, kita perlu menggunakan cara seolah-olah membidik objek sesuai dengan gagasan yang akan disampaikan dengan mempertimbangkan angle camera atau pertimbangan sinematografis lainnya. Jika akan menunjukkan sesuatu yang rinci, perlu bidikan closeup. Fungsi storyboard adalah sebagai ungkapan kreatif untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual. Pada storyboard, dapat ditambahkan arah gerak, yang memandu gerakan berikutnya, serta informasi lain berupa huruf, warna, dan tata letak sehingga pesan dan gagasan dapat diterima. Untuk membuat storyboard yang bagus, perlu berlatih menggambarkan komposisi dari suatu adegan tertentu dalam bentuk gambar sketsa. Pada umumnya, pembuat stroryboard memerlukan keterampilan menggambar dan mampu menampung berbagai ide arahan sutradara. Bila terbatas dalam ilustrasi dapat membuat storyboard dengan ilustrasi langsung pada perangkat lunak pengolah grafis, aplikasi daring pembuat storyboard dan melalui bidikan foto. Bentuk panel storyboard tidak ada yang baku, tetapi pada umumnya berupa gambar thumbnail disusun secara horisontal atau vertikal yang dilengkapi dengan arahan visual berupa panduan informasi nomor adegan, nomor cut/panel, nomor background, dan catatan contoh dan jenis storyboardStoryboard dengan model panel horizontalstoryboard dengan model panel vertikalReferensiBahan Ajar Simulasi dan Komunikasi Didital Bagian 2 SMK/MAK Revisi 2017 Direktorat Pembina SMK. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI Presentasi video pada Simdig merupakan cara untuk dapat mengomunikasikan gagasan melalui bentuk video. Presentasi video dapat menampilkan cara kerja sebuah produk, proses dari pekerjaan, atau proses jasa. Dalam mengomunikasiskan gagasan dalam bentuk video haruslah bersifat sederhana dan mudah dimengerti oleh penerima informasi. Proses dalam pembuatan presentasi video dimuali dari pencarian idé, pembuatan sinopsis, pembuatan naskah, pengambilan gambar shooting, dan penyuntingan gambar. Proses ini biasa dinamakan proses praproduksi, proses produksi, dan proses pascaproduksi. Adapun prosesnya terdiri atas pengambilan gambar yang dilakukan dengan kamera video, baik yang terpasang pada telpon genggam atau perkakas elektronik gadget lainnya maupun pada kamera khusus untuk perekam video, termasuk camcorder. Salah satu tujuan presentasi video adalah membantu mengomunikasikan gagasan atau konsep melalui video, sebagai media dengar-pandang audio-visual. Gagasan berbentuk produk benda jadi atau konsep dalam bentuk pelayanan services atau cara kerja akan menjadi lebih mudah dikomunikasikan dalam bentuk presentasi video Dengan demikian, ciri-ciri presentasi video adalah mengomunikasikan ide; menunjukkan solusi; mengomunikasikan produk dan jasa; menunjukkan cara Presentasi video seyogyanya mudah dibuat, bersifat spontan, dan mengakomodasi ide pembuat. Alat yang digunakan adalah alat yang tersedia dan terjangkau. Proses pembuatan presentasi video haruslah dirancang dalam bentuk sederhana dan memperhatikan hal-hal berikut tidak terpaku pada teknik pengambilan gambar yang rumit; teknik pengambilan gambar harus menjamin efektivitas komunikasi; pencetus ide harus terlibat dalam proses, dapat berlaku sebagai sutradara ataupun pemain bahkan sebagai editor. Hal yang harus diperhatikan pada presentasi video produk benda jadi atau cara kerja. Alur presentasi logis, dimulai dari masalah bila perlu didramatisasi seperlunya, ditunjukkan solusinya berupa gagasan yang akan Menggunakan urutan sequence naratif, urutan deskriptif, dan urutan penjelasan explanatory dengan titik berat pada urutan Urutan terjaga Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat. Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan atau Pada tahap simpulan, ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar dan suara yang jelas PRA PRODUKSI 1. Sinopsis Sinopsis merupakan alur cerita yang dijelaskan secara singkat. Dalam pembahasan ini, sinopsis mengarah pada alur cerita film atau animasi yang dijelaskan dalam tulisan singkat sehingga penonton mampu memahami isi cerita yang disampaikan dalam film. Dalam fungsi lain, sinopsis juga dapat digunakan sebagai ringkasan cerita untuk mengarahkan penulis naskah. Sinopsis yang baik mampu menjelaskan cerita secara utuh. Dalam pembuatan sinopsis, keindahan gaya bahasa, penjelasan secara rinci kejadian dalam alur cerita disusun dengan menggunakan bahasa yang lugas sehingga tidak menimbulkan bias makna. Biasanya sinopsis hanya dibuat satu hingga dua halaman saja. Untuk membuat sinopsi yang menarik perlu adanya dramaturgi. Dramaturgi adalah alur emosi dalam sebuah cerita. Ada yang mengistilahkan dengan naik-turunnya plot, atau naik-turunnya alur cerita, atau naik turunnya sensasi dramatik dalam sebuah cerita. 2. Naskah Naskah adalah suatu teks yang berisi gambaran yang akan terlihat di layar. Naskah dibuat agar seluruh pedukung dalam pembuatan video paham secara rinci dari presentasi yang akan disampaikan. Penulisan naskah dapat disederhanakan sesuai keperluan, sepanjang dimengerti oleh pendukung yang akan memproduksi dalam pembuatan video. Sebelum menulis naskah, seseorang harus memahami terlebih dahulu karakteristik media audio visual. Karakteristik Media Audio Visual adalah sebagai berikut. Media Audio Visual lebih mengutamakan visual dari pada suara, meskipun tidak bisa lepas dengan suara yang berperan melengkapi informasi atau pesan Informasi yang disampaikan dapat berupa gambar/visual fakta, kejadian nyata, ataupun sebuah fiksi/gagasan Melalui Media Televisi, program audio visual dalam setiap kali siar atau tayang dapat ditonton oleh berjuta– juta orang dalam waktu yang Media Audio Visual dianggap sebagai media komunikasi dan informasi yang paling efektif dibanding dengan media komunikasi dan informasi yang Program yang dikemas dalam format VCD atau DVD dapat ditonton berulang-ulang dan mudah Dampak program audio visual cukup tinggi. Sebelum diedarkan atau disiarkan harus benar-benar tidak ada kesalahan informasi. Jika terjadi kesalahan dan terlanjur disebarkan atau disiarkan akan sulit untuk Memproduksi program audio visual memerlukan waktu yang relatif Jenis Naskah Noncerita, Berita Dokumenter; Feature; Reality Program, Cerita Cerita/Drama; Hiburan; Musik; Lawak; Kuis, Iklan Layanan Masyarakat. Naskah/skenario dalam mata pelajaran Simulasi Digital bersumber dari IDÉ/GAGASAN/REKAAN, kecuali format DOKUDRAMA. Seperti contoh naskah di atas, pembuatan naskah mempunyai kaidah dasar dalam penulisannya, yaitu seperti berikut. Halaman pada naskah Naskah ditulis dengan menggunakan huruf courier new Kertas ukuran A4 8,5” X 11”. Batas atas dan batas bawah antara 0,5 “ sampai 1”. Margin kiri 1,2” sampai 1,6”. Margin kanan 0,5” sampai 1” Spasi Nomer halaman dicetak di kanan atas Dengan format penulisan seperti di atas, rata-rata 1 halaman akan menjadi 1 menit adegan. Scene Heading Scene heading akan menerangkan kepada pembaca naskah di mana scene yang bersangkutan bertempat. Penulisan scene heading selalu diawali dengan nomer scene, lalu INT Interior, yang berarti di dalam ruangan atau EXT Exterior, berarti di luar ruangan. Baru kemudian diikuti dengan tempat. Misalnya RUMAH DANIEL, KAMAR SOFIA, MOBIL, LAPANGAN SEPAKBOLA, DLL. Dan selanjutnya diakhiri dengan waktu scene tersebut. Misalnya PAGI, SIANG, SORE, MALAM, SUBUH. Contoh penulisan Scene Heading RUMAH DANIEL. RUANG TENGAH – SIANG LAPANGAN SEPAKBOLA – SORE JALAN RAYA. MOBIL DANIEL – SORE KAFE – MALAM Hal yang harus diperhatikan pada naskah presentasi video produk benda jadi atau cara kerja. Alur presentasi, logis. Dimulai dari masalah bila perlu didramatisasi seperlunya, ditunjukkan solusi berupa gagasan yang akan Menggunakan urutan sequence naratif, atau urutan deskriptif, atau urutan penjelasan explanatory. Sebaiknya lebih banyak menggunakan urutan Urutan terjaga Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat. Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan, atau praktisi, atau khalayak Pada tahap simpulan ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas, back sound yang Lebih mengutamakan tampilan produk benda jadi, atau cara Cara bekerja bagian produk pada bagian-bagian yang tidak tampak secara langsung melalui rekaman video, diungkapkan dengan sketsa atau Cara bekerja produk didemonstrasikan langsung. Bila perlu menggunakan direct sound atau dengan istilah lain sound on tape. Breakdown Naskah Berdasar naskah yang sudah ada perlu dilakukan kajian yang meliputi beberapa aspek Jumlah dan sifat karakter* Jumlah dan jenis lingkungan setting/environment Jumlah dan jenis properti, wardrobe, dan objek produk Peralatan yang diperlukan *Pada produksi animasi 3D diperlukan sketsa berbagai sudut pandang setiap objek/karakter 3D sebagai dasar melakukan pemodelan, termasuk perbandingan ciri fisik objek. Storyboard Storyboard adalah sketsa gambar berbentuk thumbnail yang disusun berurutan sesuai dengan rangkaian jalan cerita. Melalui storyboard, seluruh pendukung produksi dapat melihat alur cerita dalam bentuk gambar. Dalam membuat storyboard, kita perlu menggunakan cara seolah-olah membidik objek sesuai dengan gagasan yang akan disampaikan dengan mempertimbangkan angle camera atau pertimbangan sinematografis lainnya. Jika akan menunjukkan sesuatu yang rinci, perlu bidikan closeup. Fungsi storyboard adalah sebagai ungkapan kreatif untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual. Pada storyboard, dapat ditambahkan arah gerak, yang memandu gerakan berikutnya, serta informasi lain berupa huruf, warna, dan tata letak sehingga pesan dan gagasan dapat diterima. Untuk membuat storyboard yang bagus, perlu berlatih menggambarkan komposisi dari suatu adegan tertentu dalam bentuk gambar sketsa. Pada umumnya, pembuat stroryboard memerlukan keterampilan menggambar dan mampu menampung berbagai ide arahan sutradara. Bila terbatas dalam ilustrasi dapat membuat storyboard dengan ilustrasi langsung pada perangkat lunak pengolah grafis, aplikasi daring pembuat storyboard dan melalui bidikan foto. Bentuk panel storyboard tidak ada yang baku, tetapi pada umumnya berupa gambar thumbnail disusun secara horisontal atau vertikal yang dilengkapi dengan arahan visual berupa panduan informasi nomor adegan, nomor cut/panel, nomor background, dan catatan adegan. PRODUKSI VIDEO Produksi dimulai dari merekam video dengan berdasarkan dan konsep yang sudah dirancang. Kemudian proses rekaman baik visual maupun audio dilakukan, dan seluruh pendukung bekerjasama dalam proses produksi. Pada proses produksi harus menyiapkan Alat Perekam Gambar Camcorder. Kamerawan memerlukan sejumlah peralatan standar untuk dapat merekam gambar dengan baik, di antaranya. Kamera camcorder untuk merekam gambar dan suara, contoh kamera profesional, Tripod, agar kamera tidak Lampu kamera untuk menambah cahaya, dalam kondisi kurang Mikrofon untuk merekam suara ketika melakukan pengambilan Tahap pelaksanaan produksi yang sesungguhnya mencakupi seluruh proses pembuatan video, selengkapnya sebagai berikut. MENANGKAP GAMBAR DENGAN KAMERA Kamera merupakan salah satu alat penting dalam suatu pembuatan film. Fungsi kamera yaitu mengambil atau merekam adegan-adegan kegiatan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain- pemain yang melakukan adegan-adegan. Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut kamerawan dan dioperasikan sesuai dengan arahan sutradara. Seorang kamerawan perlu mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, dan hal – hal lain dalam pengambilan gambar. Teknik Memegang Kamera Video Peganglah kamera dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga agar posisi kamera tidak bergoyang. Dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari sudut pengambilan yang diinginkan atau gunakan selalu tripod untuk menjaga gambar tetap stabil. Zoom Hindarkan penggunaan teknik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya guncangan pada gambar. Dalam proses melakuan zoom in dan zoom out kamerawan terlebih dahulu harus memastikan angel terakhir dari angel zoom tersebut. Peraturan 5 detik Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih lama dan hindarkan gerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam satu adegan sekurang-kurangnya dalam 5 detik. Ini akan memudahkan editor untuk mengambil potongan-potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung dalam hati sampai 5 detik, meskipun pada kondisi yang sulit. Rekam subyek selama 5 detik, stop dan ambil gambar yang lain. Fokus, Exposure dan Keseimbangan Cerah Putih White Balance Hal pertama yang harus dilakukan kamerawan sebelum mengambil gambar adalah menyesuaikan “mata” kamera pada setiap kali pindah lokasi untuk pengambilan gambar. Periksa selalu fokus dan exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat, fokuskan selalu pada jarak ideal ke objek yang diinginkan untuk direkam. Setiap kali kamerawan mengubah lokasi pengambilan gambar maka kondisi cahaya pasti juga akan berubah, maka kamerawan perlu menyesuaikan keseimbangan warna putih pada kamera. Proses ini disebut dengan mengatur keseimbangan cerah putih kamera. Tanggal dan Waktu Jangan pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada layar yang terekam, ini akan membuat video sama sekali tidak dapat digunakan. Penulisan tanggal dan waktu pada layar tidak membuktikan bahwa video ini diambil pada saat yang tertulis di layar, karena bisa saja yang tertulis tanggal 5 November 1950 tidak menjamin pengambilan video tersebut pada tahun 1950, bisa saja setiap orang mengubah tanggal dan waktu tersebut. Namun, sebaiknya selalu merekam suara pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam, lokasi perekaman gambar. Cara inilah yang dapat merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan gambar. Gambar Pengisi Cutaways Bila merekam sebuah objek, kegiatan ataupun wawancara perlu mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila merekam sebuah wawancara, perlu untuk merekam juga kantor orang yang mewawancarai atau sesuatu yang lain untuk memberikan penjelasan tambahan bagi video wawancara. Contoh lain, bila membuat video tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan tempat mereka tinggal dan kebakaran hutan yang merusakkan habitatnya, bila ada ini akan membuat sebuah video lebih informatif. Berikut ini adalah prosedur dasar menggunakan kamera. Cara merekam gambar Hidupkan Atur view finder. Masukkan media simpan kaset pita, kartu memori, cd, dvd, hardisk, dll. Atur ulang kode waktu/time Setiap mengambil gambar baru, rekam color bars selama 10 detik Atur white Atur suara, pastikan level audio Pilih objek Perhatikan “bingkai” dan Tekan tombol Rekam gambar yang Tekan kembali tombol Record atau Stop untuk berhenti. Cara mengatur fokus Zoom in ke arah objek/subjek yang akan Bila menggunakan manual fokus, atur fokus hingga gambarnya terlihat Ukur gambar yang Pengoperasian harus diulang untuk setiap gambar yang akan direkam Terdapat beberapa teknik dalam memberikan animasi pada model. Diantaranya adalah sebagai berikut. Camera Angle Camera angle adalah sudut pengambilan gambar suatu objek. Dengan sudut tertentu kita bisa menghasilkan suatu shot yang menarik. Dengan perspektif yang unik akan menciptakan kesan tertentu pada objek yang ditayangkan. Camera angle menentukan wilayah dan titik pandang yang direkam oleh kamera. Sebuah film atau animasi terbentuk dari banyak bidikan kamera shot, setiap shot membutuhkan penempatan kamera yang terbaik bagi pandangan penonton. Pemilihan angle kamera yang baik akan meningkatkan kualitas dramatik dari objek yang disampaikan. Konsep akan berhasil disampaikan dengan bahasa visual yang baik jika terdapat kesinambungan kejadian/proses yang ditampilkan dari berbagai sudut pandang. Camera angle sangat diperlukan untuk menyajikan infomasi visual dengan rangkaian bidikan kamera yang mampu mengomunikasikan informasi menjadi lebih baik dan mudah dipahami melalui bahasa visual. Jenis Camera Angle Angle Kamera Objektif Kamera ini melakukan pengambilan gambar mewakili pandangan penonton. Penonton menyaksikan peristiwa yang dilihatnya melalui mata pengamat yang tersembunyi, diwakili oleh kamera. Angle kamera ini tidak mewakili pandangan siapapun dalam film, kecuali pandangan penonton atau netral. Sebagian besar tayangan disajikan dari angle kamera yang objektif. Angle Kamera Subjektif Kamera subjektif merekam dari titik pandang seseorang. Penonton ikut berpartisispasi dalam peristiwa yang disaksikannya sebagai pengalaman pribadinya. Penonton dilibatkan dalam tayangan, yaitu ketika presenter memandang ke lensa, terasa penonton diajak berinteraksi dengan presenter. Angle Kamera Point of View Angle ini merekam objek dari titik pandang pemain tertentu. Point of view adalah objective angle. Editing Editing adalah proses menggabungkan dan mengkoordinasikan shot demi shot menjadi keseluruhan sinematik yang utuh. Editing terdiri atas dua tahap. Tahap pertama ketika editor mengambil rekaman dan kemudian memilah, mengatur sebagai bahan yang akan dikombinasikan menjadi adegan secara berurutan. Tahap kedua ketika editor merakit komponen-komponen dalam bentuk akhir visual. APLIKASI BLENDER Blender adalah aplikasi grafis 3D yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas open source di bawah GNU General Public License. Blender dapat digunakan untuk modeling, UV unwrapping, texturing, rigging, water simulations, skinning, animating, rendering, particle, dan simulations, non-linear editing, compositing, dan membuat interactive 3D applications, termasuk games. Selain itu, Blender bebas dikembangkan, tersedia pemutakhiran aplikasi, dan memiliki performa yang ringan untuk piranti komputer/laptop. Perangkat lunak Blender memiliki kelebihan tersebut dibadingkan dengan perangkat 3D yang lain. Diharapkan siswa SMK dapat memiliki kompetensi dalam memvisualisasikan gagasan inovasi produk sesuai keahliannya, dan memasarkan memasarkannya tanpa kendala lisensi produk perangkat lunak. Blender tercipta dari komunitas pecinta animasi dari berbagai latar belakang. Mereka beraliansi membuat sebuah perangkat lunak yang gratis dan bebas dikembangkan. Blender digagas oleh Ton Roosendaal Belanda. Mulanya Ton Roosendaal mendirikan studio animasi 1988-2002 kemudian Blender menjadi software shareware animation, di tahun yang sama Ton Roosendaal mendirikan Blender institute. Sejak periode 2002 sampai sekarang, Blender selalu update fitur, interface dan performanya, sehingga kemampuan Blender untuk digunakan produksi animasi tidak diragukan, terbukti dengan hasil open movie beberapa film keluaran sintel Blender Institute. SUMBER Bahan Ajar Simulasi dan Komunikasi Digital Simdig Direktorat Pembinaan SMK Video memiliki kelebihan dibandingkan dengan bentuk media lainnya, karena dapat menampilkan informasi dan emosi dalam bentuk yang lebih visual dan menarik. Hal ini membuat video sangat efektif untuk membangun merek, menghasilkan leads, dan mengkomunikasikan pesan yang kompleks dengan cara yang mudah dimengerti oleh audiens tergantung dari sebaik apa proses pembuatan video itu, video juga memungkinkan para kreator untuk mengekspresikan kreativitas mereka dalam bentuk visual dan audio, sehingga memungkinkan mereka untuk menarik perhatian orang dengan cara yang unik dan menarik. Dalam beberapa kasus, video bahkan dapat menciptakan tren dan memengaruhi budaya proses pembuatan video konten, waktu produksi biasanya tergantung pada jenis konten yang dibuat. Sebuah video pendek seperti video iklan atau trailer mungkin dapat diselesaikan dalam beberapa hari, sementara sebuah film pendek atau dokumenter dapat memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Namun, yang terpenting adalah menghasilkan konten yang berkualitas dan sesuai dengan tujuan yang Pengertian Video Itu?Video adalah kumpulan gambar bergerak yang disajikan secara berurutan sehingga memberikan kesan gerakan atau aksi. Video biasanya juga dilengkapi dengan suara yang disinkronkan dengan gambar, sehingga memberikan pengalaman audiovisual yang lebih dapat dihasilkan dengan menggunakan kamera, perekam layar, atau dengan menggabungkan gambar dan suara yang telah direkam sebelumnya. Video dapat diunggah dan disiarkan melalui platform online seperti YouTube, Vimeo, Facebook, dan platform media sosial lainnya. Video juga memiliki banyak manfaat, seperti sebagai media hiburan, edukasi, promosi, dan lain memproduksi suatu video, waktu yang dibutuhkan sangat bergantung pada kompleksitas dan durasi video. Video pendek mungkin hanya membutuhkan beberapa hari, sementara video yang lebih panjang atau lebih kompleks dapat memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan VideoTerdapat banyak jenis video yang dapat diproduksi, video diproduksi berdasarkan kebutuhan dan tujuannya. Setiap jenis video memiliki tujuan yang berbeda-beda. Dalam proses pembuatan video, yang terpenting adalah memahami tujuan dan target audiens supaya video dapat efektif mencapai tujuannya. Kreativitas dan keahlian teknis juga diperlukan untuk menghasilkan video yang menarik dan adalah beberapa jenis video yang umum dijumpaiVideo promosi / advertising video ini digunakan untuk mempromosikan produk, merek, atau tutorial / instruksional video ini memberikan panduan langkah demi langkah tentang cara melakukan sesuatu, seperti cara memasak, merakit suatu produk, atau menggunakan perangkat animasi video animasi menggunakan grafik dan animasi untuk menampilkan cerita atau musik video musik biasanya digunakan untuk mendukung lagu atau album yang dirilis oleh dokumenter video ini digunakan untuk menceritakan kisah atau memperkenalkan topik tertentu dengan pendekatan faktual atau vlog video ini merupakan catatan harian atau kegiatan sehari-hari seorang individu yang dipublikasikan di platform seperti sosial media video ini biasanya pendek dan dibuat untuk platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan live streaming video ini diproduksi secara langsung dan dapat disaksikan secara real-time melalui platform seperti YouTube, Facebook, dan testimonial video ini menampilkan orang-orang yang memberikan testimoni tentang produk atau layanan tertentu. Video presentasi video ini digunakan untuk menyampaikan presentasi atau pembaruan bisnis kepada karyawan atau Pengerjaan VideoWaktu yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu video tergantung pada berbagai faktor, seperti durasi video, kompleksitas proyek, jumlah tim yang terlibat, serta jadwal produksi yang harus disesuaikan dengan kebutuhan klien atau target waktu produksi yang dibutuhkan biasanya berkisar antara 2 minggu hingga 1 bulan, termasuk waktu untuk melakukan pra-produksi perencanaan dan persiapan, produksi pengambilan gambar dan suara, serta pasca-produksi pengeditan, pengolahan suara, penambahan efek visual, dan penyelesaian akhir.Jika proyek video memiliki kebutuhan yang lebih kompleks, durasi produksi dapat lebih lama. Namun, jika proyek video lebih sederhana, durasi produksi bisa lebih cepat. Umumnya, proses pembuatan video tergantung pada tiga tahap produksi video, yaitu pra-produksi, produksi, dan Tahap ini meliputi perencanaan, penulisan skenario, storyboard, casting talenta, pengambilan lokasi, serta persiapan-persiapan lainnya yang dibutuhkan sebelum produksi dimulai. Waktu pengerjaan tahap pra-produksi dapat memakan waktu 1-2 minggu, tergantung pada kompleksitas video yang akan Tahap ini meliputi pengambilan gambar, pengambilan suara, dan pengumpulan semua elemen yang dibutuhkan untuk video tersebut. Waktu pengerjaan tahap produksi tergantung pada durasi video, jumlah lokasi pengambilan gambar, serta jumlah tim dan peralatan yang digunakan. Umumnya, waktu pengerjaan tahap produksi berkisar antara 1-2 Tahap ini meliputi editing video, pengolahan suara, pengolahan efek visual, dan penyelesaian akhir dari video. Waktu pengerjaan tahap pasca-produksi tergantung pada kompleksitas dan durasi video, serta tingkat detail dan kualitas yang diinginkan. Umumnya, waktu pengerjaan tahap pasca-produksi berkisar antara 1-3 secara keseluruhan waktu proses pembuatan video dapat berkisar antara 3-8 minggu, tergantung pada durasi dan kompleksitas video tersebut. Namun, waktu pengerjaan yang lebih cepat atau lebih lambat mungkin dapat terjadi tergantung pada situasi dan kebutuhan Proses Pembuatan VideoSetiap tahap ini membutuhkan perhatian dan keahlian yang berbeda-beda, dan keberhasilan setiap tahap dapat memengaruhi keseluruhan kualitas video. Penting untuk memperhatikan setiap tahap dengan hati-hati dan melakukan kolaborasi dengan tim produksi video untuk mencapai hasil yang maksimal. Berikut adalah langkah-langkah kunci dalam proses pembuatan video yang harus diperhatikan1. KonsepLangkah pertama dalam proses pembuatan video adalah membuat konsep. Pada tahap ini, produser atau tim kreatif akan berdiskusi dengan klien untuk memahami kebutuhan dan tujuan video yang ingin dibuat. Setelah itu, mereka akan mengembangkan konsep video yang mencakup elemen-elemen seperti alur cerita, gaya visual, pendekatan penyutradaraan, dan lain-lain. Konsep ini akan disampaikan kepada klien untuk mendapatkan persetujuan sebelum melanjutkan ke tahap produksi NaskahSetelah konsep disetujui, langkah selanjutnya adalah membuat naskah. Naskah ini akan menjadi panduan selama proses produksi video, dan harus sesuai dengan konsep yang telah disetujui sebelumnya. Pada tahap ini, tim produksi akan membuat skenario, dialog, dan keterangan lainnya yang dibutuhkan dalam StoryboardSetelah naskah disetujui, langkah selanjutnya adalah membuat storyboard. Storyboard ini berisi sketsa atau gambar-gambar yang menunjukkan setiap adegan dalam video secara visual. Dengan storyboard, tim produksi dapat merencanakan sudut kamera, gerakan kamera, dan komposisi gambar untuk setiap adegan. Hal ini memudahkan proses syuting, sehingga waktu dan biaya dapat membuat storyboard, tim produksi juga harus mengatur jadwal syuting dan mengorganisir kru-kru yang terlibat dalam produksi video. Pada tahap ini, tim produksi harus memastikan bahwa semua peralatan dan kebutuhan produksi sudah tersedia dan terpenuhi sebelum syuting SyutingProses syuting merupakan langkah penting dalam produksi video. Di sini, semua elemen yang sudah disiapkan dalam konsep dan naskah akan direalisasikan dalam bentuk gambar bergerak oleh sutradara dan kru produksi. Dalam proses ini, sutradara memiliki peran yang sangat penting dalam mengarahkan dan mengkoordinasi semua kru produksi, sehingga hasilnya dapat sesuai dengan visi dan konsep yang itu, tim produksi juga harus memastikan bahwa semua aspek teknis seperti pencahayaan, suara, dan kualitas gambar terpenuhi dengan baik. Semua proses syuting juga harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti, karena kesalahan kecil seperti cahaya yang kurang tepat atau kesalahan posisi kamera dapat mempengaruhi hasil akhir EditingSetelah proses syuting selesai, maka proses pembuatan video selanjutnya adalah mengedit video tersebut. Tahap editing ini sangatlah penting karena di sinilah semua footage yang sudah direkam akan dirangkai menjadi sebuah karya yang utuh. Proses editing bisa meliputi pemilihan adegan, pengaturan durasi, penambahan efek visual dan suara, hingga color grading dan proses editing, tim produksi harus memastikan bahwa setiap bagian video terlihat mulus dan terkoordinasi dengan baik. Video juga harus diatur agar terlihat konsisten dan sesuai dengan konsep dan naskah yang telah disepakati sebelumnya. Setelah proses editing selesai, maka selanjutnya adalah proses finalisasi seperti mixing suara, penambahan efek suara, penyesuaian warna, dan lain DistribusiDistribusi dan pemasaran video merupakan tahap penting untuk memastikan video yang telah diproduksi dapat dikenal dan dilihat oleh target audiens yang tepat. Selain memanfaatkan platform online seperti YouTube, Instagram, Facebook, dan Twitter, ada juga berbagai platform video lainnya seperti Vimeo, TikTok, dan Snapchat yang dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan merencanakan strategi pemasaran, penting untuk mempertimbangkan karakteristik target audiens dan platform yang digunakan. Misalnya, jika target audiens Anda adalah generasi milenial atau generasi Z, maka platform seperti TikTok dan Instagram mungkin lebih efektif digunakan. Selain itu, membuat konten pendukung seperti teaser atau trailer sebelum video utama dirilis dapat membantu menarik perhatian dan membangkitkan minat penonton untuk menonton video itu, penting juga untuk mempertimbangkan faktor SEO Search Engine Optimization dalam distribusi dan pemasaran video. Ini termasuk optimasi judul, deskripsi, tag, dan thumbnail video untuk membantu meningkatkan visibilitas video di mesin pencari dan meningkatkan kemungkinan penonton hal ini, kerjasama dengan influencer atau content creator juga dapat membantu memperluas jangkauan video dan meningkatkan kesadaran merek. Dengan mempertimbangkan strategi distribusi dan pemasaran yang tepat, video yang telah diproduksi dapat mencapai audiens yang lebih luas dan meningkatkan nilai bisnis kiranya penjelasan tentang langkah-langkah di dalam proses pembuatan video. Semoga Anda mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang proses produksi sebuah video. Namun, perlu diingat bahwa setiap proyek video dapat memiliki kebutuhan dan pendekatan yang berbeda-beda, sehingga langkah-langkah yang dijabarkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing project. Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat!Monster Studio adalah production house yang berlokasi di Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten. Kami terdiri dari para ahli dan profesional fotografi dan videografi yang telah berpengalaman. Tingkatkan penjualan produk, bangun brand awareness bisnis kepada target pasar dengan konten video iklan yang menarik dan profesional.